Wednesday 12 November 2014

TDA dan Saya


Judul tulisan kali ini agak unik ya teman-teman... Yaitu TDA dan Saya... Sebagian dari kita tentu sudah tau apa itu TDA, namun mungkin tidak semua orang tau apa arti dan singkatan dari TDA. TDA adalah singkatan dari Tangan Di Atas. TDA adalah komunitas yang beranggotakan para wirausahawan atau wirausahawan muda dan orang-orang yang berminat pada dunia wirausaha. 

Sejarah Terbentuknya TDA
Awal mula munculnya komunitas TDA bermula dari catatan Blog Badroni Yuzirman (http://www.roniyuzirman.blogspot.com) sebagai salah satu pendiri dari TDA itu sendiri. Isi dari blog tersebut, menurut sebagaian orang, cenderung memprovokasi pembaca untuk menjadi pengusaha. Dari para pembaca blog tersebut muncul ide untuk membuat pertemuan dalam bentuk talkshow dengan menghadirkan Haji Ali, salah satu tokoh sukses yang sering diceritakan dalam tulisan Blog tersebut. Kemudian pada tanggal 12 januari 2006 diadakannya talkshow yang dihadiri oleh sekitar 40 orang bertempat di restoran Sederhana Rawamangun, Jakarta Timur. 
Dari talkshow itulah diperkenalkan istilah Tangan Di Atas sebagai penafsiran menjadi pengusaha atau pedagang. Para pengusaha kemudian ditantang untuk langsung Take Action memulai bisnis. Pada tanggal 1 Februari, beberapa minggu setelah diadakannya talkshow, dibukalah Moslem Fashion Area dengan pengisi kiosnya 12 orang dari peserta talkshow tadi.

Untuk memperlancar komunikasi di antara para almumni talkshow, maka dibuatlah sebuah mailing list untuk saling berkoordinasi mengenai toko masing-masing dan membahas mengenai permasalahan bisnis yang dihadapi masing-masing anggota. Pada akhirnya mailing list tadi dibuka untuk umum dengan anggota mencapai ribuan orang yang tersebar di seluruh nusantara sampai sekarang. 

Sedangkan untuk nama Tangan Di Atas sendiri tercipta lantaran para anggota berniat untuk menjadi insan yang memiliki tangan di atas. Mereka ingin menjadi insan yang senantiasa bisa menciptakan dan memberikan perkerjaan bagi sesama, tidak selamanya menjadi TDB (tangan di bawah) yakni setiap bulan menerima gaji alias menjadi pegawai. TDA juga berarti ingin menjadi insan yang mandiri secara ekonomi dan financial dan pada akhirnya senantiasa ingin menjadi insan yang bisa menebarkan rahmat dan manfaat bagi sesama.

Komunitas TDA resmi berdiri pada tahun 2006, dan kini beranggotakan lebih dari 2000an anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Anggotanya tidak selalu berasal dari profesi sebagai pengusaha, namun banyak diantaranya yang masih berstatus sebagai karyawan yang ingin belajar dan berniat untuk menjalankan bisnis dalam bidang apapun secara mandiri. Bagi teman-teman yang menginginkan Informasi lebih lengkap mengenai TDA, Visi dan Misi, cara bergabung dalam mailing list dan aturan main menjadi anggota dapat di klik di : www.tangandiatas.com

TDA dan Saya
Bagi saya pribadi, mengenal TDA sebetulnya sudah sejak tahun 2007, yaitu tahun awal-awal TDA berdiri. Mengendal TDA dari salah seorang teman kerja yaitu bapak Sumirat, yang waktu itu masih berprofesi sama seperti saya sebagai karyawan. Di kala itu bapak Sumirat sudah punya lahan usaha lain selain menjadi karyawan, beliau sudah mulai merintis bisnis di bidang jual beli pulsa dan handphone yang dijalankan oleh isrinya. Teman saya tersebut sangat mendorong saya untuk bergabung di komunitas TDA ini dikarenakan saya sudah mulai berada di titik galau, memilih antara terus bekerja atau menekuni bidang usaha kuliner yang saat itu sudah saya mulai. Sambil bekerja di sebuah kantor kontraktor telecom yang cukup terkemuka saat itu, saya sudah belajar untuk menjajakan hasil dapur saya berupa kue-kue basah, cake dan kue kering ke sesama rekan kerja saya. Namun sayang, beberapa kali saya mencoba untuk subscribe menjadi anggota TDA masih gagal, sampai pada akhirnya saya berhenti kerja dan terus merintis usaha di bidang kuliner, yaitu kue basah, cake dan kue kering secara otodidak dan semampu saya.

Sampai dengan tiga tahun belakangan ini, saya bersyukur sekali bisa dipertemukan dengan Ibu Afia Lindra yang merupakan anggota TDA Bekasi yang sangat aktif kiprahnya dalam keanggotaan organisasi ini. Awal mula saya tergabung dalam komunitas NCC bekasi yang di gawangi oleh bu Afia, kemudian beruabah nama menjadi Baker Preuneur Comunity atau B'Co, lalu kemudia alhamdulillah saya tersaring menjadi salah satu anak didik bu Afia dalam Mentoring Bisnis (KMB) beliau. Tidak semua anggota B'Co bisa masuk dalam kelas ini, karena beberapa persyaratan yang harus dimiliki misalnya setiap anggota sudah harus punya usaha yang sudah berjalan, visi dan misi yang jelas bagi usaha masing-masing dan kemauan yang kuat serta komitmen untuk terus mengasah kemampuan dibidang Wira Usaha.

Setelah sekian bulan berjalan, pembelajaran kami di KMB bentukan bu Afia, beliau pun akhirnya mengharuskan kita semua untuk masuk dalam komunitas TDA Bekasi yaitu cabang dari TDA pusat yang di kelompokkan per-daerah. Walaupun dengan proses subscribe yang tidak mudah pada awalnya, karena beberapa syarat yang ditetapkan untuk bisa masuk dalam keanggotaan milist, namun alhamdulillah berkat bantuan mbak Afia dan para admin saya akhirnya resmi menjadi anggota TDA Bekasi. Dan Subhanalloh.. ternyata sangat banyak sekali manfaat yang saya dapatkan dari komunitas ini, seorah-olah kita masuk dalam lautan informasi dan lautan ilmu yang bisa dengan mudah kita akses. Selain semakin mengasah kemampuan dan informasi kita sebagai pemula dalam wirausaha, para senior dan pementor-pementor kami yaitu anggota TDA yang sudah sangat handal keilmuan wira usahanya sangat welcome terhadap masuknya kami sebagai pemula. Itu yang membuat saya pribadi sangat salut. Mereka dengan suka rela sering sekali mengadakan pelatihan-pelatihan bisnis, pelatihan managment bisnis dan keilmuan penunjang lainnya dalam wirausaha, baik yang gratisan maupun berbayar terjangkau.

Selain dari itu, kekaguman saya bertambah-tambah dengan mendengar cerita atau testimoni rekan-rekan senior kami di TDA Bekasi, seperti Bapak Rawi, Bapak Bara, Bapak MUsthofa, Ibu Afia Lindra, Mbak Mira Sahit, Mbak Runny dan masih banyak yang lainnya yang mempunyai prinsip sangat bagus menurut saya, jadi mereka berprinsip untuk menebar manfaat sebanyak-banyaknya untuk kebaikan umat manusia di sekitar mereka, entah itu berupa materi maupun ilmu, dengan suka rela mereka berikan sebagai sumbangsih mereka terhadap masyarakat, bangsa dan negara secara tidak langsung. Sebagai contoh, saat kita mengalami kesulitan dalam bisnis yang kita hadapi, kita bisa saling berbagi, saling bertukar pikiran dengan beliau-beliau yang lebih senior. Mentoring-mentoring bisnis secara berkelompok juga sangat banyak mereka bentuk, dalam rangka mencapai percepatan bisnis di antara para anggotanya. Mereka selalu mendorong kita sebagai pemula dalam dunia wira usaha untuk praktek secara kongkrit dan langsung dalam mulai menjalankan usaha di bidang apapun yang diminati. Dan banyak contoh lainnya yang tak kalah besar manfaatnya.

TDA juga bisa sebagai ajang pengembangan diri, seperti kita misalnya yang notabane-nya sebagai wanita yaitu ibu rumah tangga, yang belum punya usaha, atau menjadi pemula dalam usaha dan bukan pekerja kantoran. Namun kita tetap bisa ikut berkiprah dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh komunitas TDA ini. Sebagai contoh TDA Bekasi yang mempunyai kelompok khusus ibu-ibu dengan nama TDA Srikandi yang sangat padat jadwal kegiatannya, mulai dari seminar parenting, seminar tentang psikologi, pelatihan fashion, pelatihan menulis dan masih banyak kegiatan positif lainya yang diadakan dalam rangka untuk pengembangan diri dan kemampuan secara personal. Pengembangan diri di sini tidak semata hanya di bidang wirausaha namun juga mencakup pengembangan diri wanita sebagai seorang ibu yang mendidik anak-anaknya menjadi manusia yang lebih baik di masa depan, maupun wanita sebagai istri yang membina keluarga sakinah untuk keluarganya.

Bagi saya pribadi, saya sangat bersyukur bisa menjadi anggota dari komunitas TDA dan TDA Bekasi pada khususnya. Banyak ilmu yang saya dapatkan dan saya pelajari. Tidak semata-mata keilmuan tentang bisnis atau kewirausahaan yang saya dapatkan, namun banyak sekali ilmu dan nilai-nilai kehidupan yang bisa saya gali dan saya manfaatkan dari komunitas ini. Saya merasa menjadi manusia yang lebih baik, lebih positif dan insyaalloh berusaha untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat bagi lingkungan saya. Sesuai dengan slogan para mentor-mentor senior kami yaitu "banyak-banyaklah membantu dalam urusan orang lain, supaya urusan kita sendiri dibantu dipermudah oleh Alloh.."

Saya berharap TDA menjadi komunitas dan persaudaraan yang lebih solid dan kompak lagi di masa yang akan datang. Semoga bisa menambah banyak manfaat baik bagi para anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, menambah persaudaraan dan saling membantu antar sesama. Menjadikan ajang pembelajaran usaha untuk menjadi manusia yang lebih mandiri dari sisi ekonomi dan keuangan. Juga sebagai ajang pendidikan untuk menjadi manusia yang lebih baik, menebar banyak manfaat dan lebih positif di mata sesama manusia maupun di mata Alloh.

Mengutip dari semboyannya pak Rawi... :
"Salam Sukses Dunia Akhirat bagi kita semua..."

~Regard~
Uun Waluyo
http://www.warungkue.com
phone / SMS / WA : 08176000122
BB Pin : 7623b776
FB : Uun Nya Warung Kue
IG : Uunnya_Warungkue


Sumber : 
http://tangandiatas.com/
http://tdabekasi.com/

3 comments:

  1. xixi.. iya mbak D.. alhamdulillah ya...

    ReplyDelete
  2. Aamiin... semoga kita semua bs menebar manfaat sebagaimana philosophy TDA, yaitu Tangan Di Atas yg berarti memberi..

    ReplyDelete